Cerita kita berawal di awal tahun 2018 ini. Kisah yang sebelumnya tak pernah terlintas walau hanya sekedar membuka ruang hati untuk kau tempati. Akhir Desember 2017 Mengenal mu hanya sebagai teman yang hanya sekedar kenal karna pada saat itu aku masih dengan cinta yg berusaha mati2an ku pertahankan. Tak pernah ku perdulikan pesan mu lewat WA, jika cuek itu memang kebiasaan ku. Tapi saat itu memang begitu malas ku membalas bahkan membacanya karna bagi ku saat itu tidak penting dan buat apa.
27 Desember 2017 masalah antara aku dan cinta yg ku miliki semakin menjadi yang pada akhirnya membuat ku berpikir bahwa sudah tidak bisa lagi untuk dipertahankan, karna perlakuan pun merugikan ku. Perbedaan yang menjulang bak tembok raksasa pun seakan tak mau runtuh.
1 Januari 2018 aku memutuskan untuk semakin dekat dengan sang Pencipta dalam segala hal. Ku akui selama bersamanya sering ku tinggalkan panggilan sang Pencipta dalam hal ini kami berbeda keyakinan. Ku jalani hari2 dengan status yg belum pasti antara sudahi atau lanjutkan dengan memohon dan mengemis padanya (disini kebodohan ku, aku pernah jauh lebih kecewa dibanding dia namun aku masih memberi kesempatan kedua sampai saat itu, sedangkan saat aku mengecewakannya hanya dengan perkataan kasar dan aku akui itu salah ku, dia sudah seakan2 paling suci disitu sampai aku merendahkan diri sendiri demi maaf darinya).
7 Januari 2018 dengan status yg masih tidak jelas aku mulai merespon WA dari dia yang sekarang menjadi tunangan ku. Mulailah bercengkrama mencoba mengerti dan mendalami karakternya tapi masih tetap tak ada pikir ku untuk menjatuhkan pilihan terakhir ku padanya. Sampai pada tgl 10 Januari 2018 dia mengajak ku nonton, itu kali pertama aku keluar berdua dengannya. Sepulangnya nonton aku pun mantapkan hati tuk menyudahi dan benar2 pergi dari cinta yg pernah ku puja dan ku coba tuk pertahan kan.
Lepas dari cinta terdahulu ku hari2 masih agak terasa bimbang. Ku minta sahabat2 ku tuk selalu stay close dengan ku mengantisipasi jika aku nekad nantinya.
14 Januari 2018, lelaki yg menjadi tunangan ku kini mengajak ku keluar tuk sekedar menyegarkan pikiran. Semua berjalan biasa tak ada yg spesial. Makin hari makin intens dengannya lewat chat sampai pada suatu malam saat dia bertingkah begitu aneh dan membuat ku tak dapat menahan tawa ku.
Malam itu 19 Januari 2018 kebingungannya membangkitkan rasa usil ku tuk membuatnya tambah bingung akan dirinya sendiri. Lucu tingkahnya hanya sekedar ingin mengungkapkan isi hatinya dan niat baiknya. 4 jam berlalu dengan tingkah anehnya yg kemudian Ia sudahi dengan mengatakan "maukah suatu hari nanti kau menjadi istri ku?", sedikit terkejut namun bahagia, entah kenapa saat itu aku ingin mendampinginya berjalan senada dalam kehidupan. Saat itu aku "iya" kan permintaannya.
10 Februari 2018 akhirnya dua keluarga menjalin satu ikantan keluarga baru. Keluarga mu mendatangi keluarga ku dengan membawa cincin yg dihadiahkan pada jari manis kiri ku. Dan sampai saat ini aku tak bisa sedetikpun tanpa kabar mu RIZQON DAFIK
Comments
Post a Comment